Televisi Sebagai Media Pendidikan
TELEVISI
SEBAGAI MEDIA PENDIDIKAN
A. Pengertian
Televisi
Mengenai
televisi dan pendidikan, pada saat ini masyarakat masih banyak yang
berpendapat bahwa televisi adalah tergolong dari suatu benda yang mewah dan
banyak mudorotnya atau banyak keburukannya dibandingkan manfaatnya bagi. Hal
ini taklain karena pada zaman moderen ini banyak sekali tayangan-tayangan yang
tak semestinya ditayangkan, seperti adanya film yang menayangkan tragedi KDRT
atau aksi-aksi pemukulan dan terlebih-lebih pemerkosaan. Hal ini sangan tidak baik
jika ditonton oleh anak yang masih dalam masa pertumbuhan, karena
dapatmempengaruhi keadaan psikisnya. Pendapat yang demikian tergolong
pendapat yang skeptis.
berpendapat bahwa televisi adalah tergolong dari suatu benda yang mewah dan
banyak mudorotnya atau banyak keburukannya dibandingkan manfaatnya bagi. Hal
ini taklain karena pada zaman moderen ini banyak sekali tayangan-tayangan yang
tak semestinya ditayangkan, seperti adanya film yang menayangkan tragedi KDRT
atau aksi-aksi pemukulan dan terlebih-lebih pemerkosaan. Hal ini sangan tidak baik
jika ditonton oleh anak yang masih dalam masa pertumbuhan, karena
dapatmempengaruhi keadaan psikisnya. Pendapat yang demikian tergolong
pendapat yang skeptis.
Akan tetapi
kemudian muncul pandangan yang berpendapat agar televisi
digunakan dalam pengajaran dalam kelas. Maka pendapat ini pun
memerlukan penelitian dan pembuktian yang falit tentang penggunaan televisi di
sekolah. Kemudian pendapat inilah yang mendorong masyarakat pittsburg (U.S.A)
mengadakan penyelidikan dan kemudian diterbitkan berbagai artikel tentang
televisi dalam pendidikan. bahkan untuk keperluan pendidikan, workshop dan
operasi pernah dikeluarkan biaya sebesar 60 juta dollar amerika.
digunakan dalam pengajaran dalam kelas. Maka pendapat ini pun
memerlukan penelitian dan pembuktian yang falit tentang penggunaan televisi di
sekolah. Kemudian pendapat inilah yang mendorong masyarakat pittsburg (U.S.A)
mengadakan penyelidikan dan kemudian diterbitkan berbagai artikel tentang
televisi dalam pendidikan. bahkan untuk keperluan pendidikan, workshop dan
operasi pernah dikeluarkan biaya sebesar 60 juta dollar amerika.
1.
Pengaruh
Siaran Televisi pada Pendidikan
Pada keyataannya
saat ini, dari berbagai bentuk tegnologi komunikasi yang
ada, siaran televisi (TV) merupakan media yang sangat ampuh (a powerful
medium) dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat secara serempak.
Televisi juga mempunyai daya jangkau yang luas dan mampu meniadakan batas
wilayah geografis, sistem sosial, politik dan budaya masyarakat pemirsa.
ada, siaran televisi (TV) merupakan media yang sangat ampuh (a powerful
medium) dalam menyebarkan informasi kepada masyarakat secara serempak.
Televisi juga mempunyai daya jangkau yang luas dan mampu meniadakan batas
wilayah geografis, sistem sosial, politik dan budaya masyarakat pemirsa.
Akan tetapi
selain yang disebutkan diatas, sangat penting kita ketahui
bahwasannya televisi juga mempunyai potensi yang sangat besar sebagai penetrasi
dalam mempengaruhi sikap seseorang, kreativitas, motivasi, pandangan hidup, gaya hidup, dan juga orientasi masyarakat. Dengan demikian, salah satu bentuk pendayagunaan tegnologi komunikasi adalah media elevisi.
bahwasannya televisi juga mempunyai potensi yang sangat besar sebagai penetrasi
dalam mempengaruhi sikap seseorang, kreativitas, motivasi, pandangan hidup, gaya hidup, dan juga orientasi masyarakat. Dengan demikian, salah satu bentuk pendayagunaan tegnologi komunikasi adalah media elevisi.
Media televisi sebagai media yang terbukti memiliki kemampuan yang
sangat efektif (penatrasinya lebih dari 70%) sehingga dimanfaatkan untuk
penyiaran program-program pembelajaran
secara nasianal agar dapat memperluas kesempatan untuk memperoleh
pendidikan, meningkatkan kualitas pendidikan dan meningkatkan efektivitas
pendidikan.
Televisi juga dapat
memberikan pengaruh sosial. Televisi memberikan pengaruh sosial yang sangat
besar terhadap masyarakat, baik bagi
anak-anak maupun terhadap pemuda dan orang dewasa. Pengaruh ini dapat dilihat
antera lain dalam percakapan-percakapan dan perbuatan mereka. Akan terdapat kemajuan mereka dalam hal
pembicaraan tentang kebudayaan, menambah pemberdayaan bahasa dan menyebabkan
berkurangnya minat mereka dalam membaca surat kabar atau majalah. Bahkan
pengaruh itu juga dapat terlihat, bahwa televisi seolah-olah menggantikan
bioskop, akibatnya mereka jadi jarang
keluar rumah untuk menonton bioskop, akan tetapi lebih betah di rumah untuk
menonton televisi.
Berdasarkan penyelididkan yang pernah dilakukan di amerika serikat
pada umumnya waktu Yang mereka pergunakan melihat televisi lima kali lebih
banyak dari pada membaca koran dan sepuluh kali lebih banyak dari pada nonton
bioskop dan sebelas kali lebih banyak dari pada membaca majalah. Bahkan ada
sebagian pemuda yang mengatakan, bahwa “televisi telah mengisi hidup kita”.
Dengan ini nampak jelas bahwa alat ini
mengikat hidup masyarakat.
Sedangkan berdasarkan laporan Emerson (1969) yang berjudul (Education
In Indonesia: Diagonosis of the present situation with identification of
prioritas development”. Kesimpulan dari penelitian ini adalah program rasio
dan televisi pendidikan merupakan bagian integral dari pengembangan materi dan
kurikulum pendidikan. Dengan demikian, keduanya harus dapat prioritas dalam
pengembangan siaran radio pendidikan.
Dengan demikian, maka terbuktilah, bahwa sebagai media pendidikan televisi berperan aktif dan dapat
mempengaruhi pendidikan seorang anak. Seperti
berpengaruh pada sikap seseorang, kreativitas, motivasi, pandangan
hidup, gaya hidup, dan juga orientasi masyarakat. Dengan demikian, salah satu
bentuk pendayagunaan teknologi komunikasi adalah media elevisi.
B.
Siaran Televisi Pendidikan
Dari uraian-uaraian
diatas dapat diambil kesimpulanbahwa televisi adalah salah satu tegnologi
pendidkan yang sangat jitu untuk memberikan informasi yang dapat diterima oleh
publik. Contohnya saat ini indonesia mempunyai stasiun televisi yang tidak
hanya sedikit baik itu stasiun suwasta maupun yang telah diakuioleh negara.
Contoh salah satunya adalah stasiun TVRI.
TVRI adalah stasiun
televisi yang memiliki jaringan penyiaran
terluas dengan 23 stasiun TVRI daerah, 591 transmitter (pemancar) yang
tersebar 376 lokasi atau 33 provinsi dengan jangkauan siaran mencakup 82%
penduduk dan 43% wilayah indonesia. Tvri
sebagai lembaga penyiaran publik atau TV
publik memiliki tanggung jawab nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,selain
untuk memberikan layanan informasi, pendidikan, dan hiburan.
Komposisi program
siaran TVRI saat ini, 47% berita dan informasi, 26% siaran agama, 13% siaran
pendidikan,10% film dan 4% reality show, serta menjadi sarana pengenalan
dan pelestarian budaya daerah. Sedangkan khusus siaran pendidikan dengan
alokasi waktu 4,5 jam dari 20 jam siaran setiap hari.
Selain itu, Pusat
Teknologi Infirmasi Dankomunikasi Pendidikan (Pustekkom), Depoiknas sesuai
dengan tugas dan fungsinya merintis berdirinya stasiun televisi pendidikan.
pada tanggal 12 Oktober 2004 Mentri Pendidikan Nasional meluncurkan
pengembangan dan menyelenggarakan siaran Televisi Edukasi (TVE). TVE merupakan
televisiyang mengkhususkan dri dalam penyiaran program-program pendidikan dan
pembelajaran untuk semua jenis, jenjang, dan jalur pendidikan. artinya materi
yang disiarkan TVE boleh dikatakan 100%
bermuatan pendidikan dan pembelajaran. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
pemanfaatan siaran TVE ini merupakan suatu bentuk aplikasi teknologi pendidikan
dan inovasi pendidikan.
C. Manfaat Televisi Dalam Pendidikan
Televisi sangat
bermanfaat, baik bagi mastyarakat luas
atau penggunaan televisi di sekolah besar manfaatnya bagi pendidikan.,
diantaranya yaitu:
1. Televisi bersifat langsung dan nyata, dapat menyajikan peristiwa yang
sebenarnya pada waktu terjadinya. Contohnya seperti pada waktu pelantikan seorang pejabat negara,
berlangsungnya pembukaan sidang MPR, parade militer dan sebagainya. Melalui
televisi kelas dapat mengadakan kontak langsung dengan ahli-ahli ilmu
pengetahuan dari berbagai bidang ilmu
pengetahuan. Mereka dapat melihat dan mendengar secara nyata.
2. Memperluas tinjauan kelas, melintasi berbagai daerah atau berbagai negara.
Seperti halnya televisi dapat melintasi berbagai daerah dan mungkin berbagai
negara. Program televisi menyajikan
berbagai beristiwa, keadaan penduduk dan kehidupannya dari daerah atau dari
negara lain. Dengan demikian , maka televisi berperan aktif dalam bidang
pengetahuan umum dan wawasan.
3. Dapat menciptakan kembali peristiwa pada masa lampau. Televisi dapat
menceritakan kembali semua peristiwa masa lampau, baik melalui film, ataupun
melalui drama. Sehingga dapat mengingatkan kembali pengetahuan yang sifatnya
sudah lampau.
4. Televisi dapat mempertunjikkan banyak hal dan banyak segi yang eraneka
ragam. Alat ini dapat menyajikan pokok-pokok itu satu persatu secara berurutan
dan sama baiknya. Mulai dari benda-benda hidup atau berupa program film, mulai dari
hal-hal yang aneh sampai hal-hal yang bisa terjadi dalam kehidupan, transport,
listrik, semuanya bisa disajikan dengan baik.
Demikian pula menyajikan program drama, kesenian, ilmu bumi, sejarah,
kesusasteraan, musik dan lain-lain dapat disesuaikan dari tingkatan murid sejak
dari pra sekolah sampai ke Perguruan Tinggi.
5. Banyak mempergunakan mempergunakan sumber-sumber masyarakat. Melalui program
televisi, bnyak sekali peristiwa dan masalah-masalah, sekaligus kegiatan-kegiatan dan sumber-sumber
masyarakat lainnya yang dapat dibawa dalam kelas. Seperti masalah dalam bidang
ekonomi, industri, sosial dan
pemerintahan yang dapat diamati kelas melalui film dala layar televisi. Dengan
demikian, maka televisi bukan hanya menjadi media yang efektif akan teapi juga
turut mempererat hubungan antara sekolah dengan masyarakat.
6. Dapat menarik minat. Televisi dapat menarik minat seorang anak maupun orang
dewasa. Karena seorang anak pada umumnya sangat senang melihaat televisi,
karena acaranya yang menari, karena acaranya yang menarik dan cara penyajiannya
yang menyenangkan. Oleh karena itu, keadaan yang seperti ini dapat dipergunakan
sekolahnakan sekolah untuk menarik minat yang beraarti mendorong minat belajar.
7. Dapat melatih guru, baik dalam pre-service maupun dalam incervise
training. Maksudnya adalah televisi dapat melatih guru melakukan kesempatan untuk melihat
contoh-contoh mengajar yang baik. Kegiatan ini dapat diikuti dengan mengamati
berbagai kelas dari berbagai sekolah. Akan tetapi kegiatan seperti ini akan
kurang efektif terutama dalam efisiensi penggunaan waktu. Televisi dapat
menyajikan di dalam kelas berbagai daerah.
8. Masyarakat akan mengerti tentang sekolah. Melalui media televisi, dapat
mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam rangka meningkatkan
perhatian mereka terhatap sekolah. Pada umumnya masyarakat dan orang tua tidak
mengetahui apa yang dikerjakan disekolah, dengan tayangan program televisi inilah, maka kegiatan disekolah dapat diamati dan
dipahami. Hal ini sangat penting, guna
untuk pendidikan anak-anak mereka dan orang tua juga dapat eka dan orang tua
juga dapat memberikan sarana-saarana atau pengawasan belajar di rumah.
D. Penggunaan Televisi dalam Kelas
Langkah-langkah
penggunaan televisi dalam kelas pada umumnya sama dengan langkah-langkah pada
penggunaan rekaman, radio dan film atau
gambar hidup, yakni persiapan, pelaksanaan dan kegiatan lanjutan.
a. Langkah persiapan.
Langkah ini meliputi
persiapan bagi siswa. Langkah pertama yaitu guru menetapkan bahwa penggunaan
alat ini adalah dalam rangka kegiatan pendidikan. karena guru harus menyiapkan
jenis program, waktu, pembimbing stastasion yang akan digunakan, nilai
pendidikannya, tingkatan kelas dan kematangan anak, dan para pelakunya.
Dengan itu, maka
sebagai seorang guru, agar guru dapat melaksanakan kegiatan tersebut dengan
sebaik-baiknya maka perlu diikuti petunjuk-petunjuk khusus.
Para siswa pun harus
dipersiapkan untuk menerima program yang disajikan agar mereka berada dalam
keadaan siap untuk mengetahui apa yang akaan diberikan, bagaimana disajikan dan
pengalaman-pengalaman apa yang akan mereka peroleh.. persiapan ini yaitu dengan
memberikan pengalaman yang berhubungan dengan pokok-pokok dalam program,
mengadakan diskusi mengenai hal-hal tertentu dari majalah atau surat kabar yang
berkaitandengan program, mengumpulkan gambar-gambar dan bahan-bahan ilustratif,
merencanakan cara penerimaan yang memuaskan dengan mengatur tempat duduk,
memimpin anak-anak untuk mencatat dan membuat sketsa dan sebagiannya.
b. Langkah Pelaksanaan
pada langkah ini para
siswa melihat dan mendengar, mengikuti dengan sesama proses yang berlangsung dalam layar telefisi.
Biasanya tingkat kematangan danminat sangat berpengaruh dalam tehnik penerimaan
ini. Dalam hal ini guru sesungguhnya tidak perlu memberikan komentar, karena
komentarnya langsung diberikan atau tertulus pada layar. Guru memimpin
pelaksanaan membuat catatan-catatan, seketsa yang diperlukan dan ini dapat
dilakukan kemudian.
c. Kegiatan Lanjutan (Fol Low Up)
Kegiatan ini dilakukan dalam bentuk diskusi kelas. Tujuannya adalah:
1) Untuk menilai program
2) Menjelakan hal-hal yang kurang atau belum dimengerti oleh sisiwa
3) Untuk memuat rangkuman
4) Membantu mendiskriminasikan persoalan-persoalan.
Sesudah mengikuti acara
telefisi, kelas dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan lebih lanjut sesuai dengan
latar belakang siswa, banyaknya bahan-bahan bacaan dan faktor-faktor lainnya.
Keegiatan lanjutan itu hendaknya bertalian atau berintegrasi dengan pokok
materi yang telah diikuti. Kemudian setelah itu kelas dapat melakukan pameran,
survei, darmawisata, interview, dramatisasi dan mengkorelasikan televisi dengan
media lainnya. Dan yang terakhir yaitu mengadakan tes kepada para siswa untuk
memeriksa kemajuan belajar mereka.
d. Jenis Jenis Siaran Pendidikan
Siaran pendidikan melalui televisi, pada umumnya dilaksanakan dengan cara:
1) Ceramah biasa
2) Ceramah dengan alat-alat peragaan
3) Wawancara (interview)
4) Diskusi
5) Program cerdas tangkas (quis program)
6) Sandiwara
7) Wayang (pertunjukan boneka)
8) Cerita bergambar.
Komentar
Posting Komentar